Rapler
November 23rd, 2016
Amelia Stephanie
Desainer dan pengusaha asal Indonesia, Delia von Rueti, mendonasikan 2.500 hektar tanah untuk menciptakan taman hutan hujan tropis yang pertama di Indonesia.
Proyek ini diciptakan untuk mengarahkan sebuah pergerakan demi perubahan dan mendorong masyarakat untuk berhenti “mengambil” dan sebaliknya, memberi kembali kepada negara dengan cara bergabung atau mendapatkan inspirasi dari gerakan ini.
Antara News
November 23rd, 2016
Ruslan Burhani
Delia von Rueti meminta bantuan dari seluruh penduduk Indonesia untuk mendukungnya dalam perjalanan menciptakan taman hutan hujan tropis pertama di Indonesia.
Tujuan dari proyek ini adalah untuk mencoba melindungi seluruh tanaman dan hewan yang sedang terancam punah di pulau ini, dan menciptakan sebuah ruang dimana mereka dapat hidup dengan aman. Delia berharap untuk mempekerjakan para penduduk dari 11 desa sekitar untuk bekerja bagi Love and O2 dan membantu menanam, merawat dan melindungi pepohonan dan hewan-hewan.
Kanal Aceh
November 24th, 2016
Delia von Rueti menyatakan kasih sayangnya kepada lingkungan dengan cara mendidik warga Indonesia bahwa untuk kita agar dapat hidup dengan berkelanjutan kita harus mulai memberi kembali kepada bumi.
Delia telah berikrar untuk menanam 1 milyar pohon, sebagai salah satu dari gerakan awal Love and O2, dan mengajak seluruh warga Indonesia untuk ikut bergabung bersama. Delia hanya satu orang, di negara kita 266 juta orang. Apabila kita semua bekerja sama, bayangkan kemana kemajuan akan bertumbuh.
Berita Satu
November 24th, 2016
Mardiana Makmun
Aming, Titi DJ, dan Teuku Zaki bergabung dengan Love&O2i pada saat peluncuran gerakan 1 kaus demi 1 pohon.
Para selebriti Indonesia ini dengan hati-hati menjelaskan inspirasi mereka dari gerakan in, dan telah berikrar untuk membantu perusahaan ini berkembang dan menggunakan jaringan mereka untuk membantu Love and O2 beroperasi dan berpotensi untuk berkembang ke lokasi-lokasi lain di kemudian hari.
Media Indonesia
November 24th, 2016
Putri Rosmalia Octavivani
Pada saat ini Indonesia sebagai sebuah negara amat kekurangan ruang publik yang dapat dinikmati oleh banyak orang, dan dengan sistem kapitalis yang berlaku saat ini maka area terbuka yang gratis akan semakin berkurang.
Oleh karena itu Delia tengah memusatkan fokusnya di pulau Kalimantan dimana dia berniat untuk membangun taman hutan hujan tropis pertama di Indonesia untuk dapat dinikmati masyarakat saat ini dan juga generasi mendatang.
Detik
November 24th, 2016
Rahmi Anjani
Love & O2 membuka gerakan 1 kaus untuk 1 pohon, untuk mendapatkan dukungan masyarakat dalam membantu mendanai perlindungan taman.
Salah satu aspek yang paling penting dalam upaya merawat pepohonan disana. Kaus ini dijual dengan harga Rp 100.000 ($7) dan diharapkan dengan harga ini sebagian besar masyarakat Indonesia akan ikut bergabung dan membantu.
Cosmopolitan FM
November 29th, 2016
Love and O2 adalah sebuah gerakan untuk mendorong masyarakat agar peduli akan bumi kita dan melindungi hutan hujan bagi generasi berikutnya.
Pada tanggal 23 November 2016, Delia von Rueti mengadakan pesta peluncuran Love and O2 di Jakarta untuk meningkatkan kesadaran mengenai gerakan ini, dan juga untuk mendapatkan dukungan.
Kabarpena
December 24th, 2016
Putri Rosmalia Octavivani
Love & O2 mengadakan pameran yang terdiri dari 18 foto di Plaza Indonesia, Jakarta.
Foto-foto tersebut termasuk ptret dari selebriti dan ikon politik Indonesia yang mendukung tujuan Love & O2 seperti: Mohamad Tachril, Lucy Suyanto, Yenni Wahid, Dira Sugandi, dan Luna Maya.
Satu Harapan
January 22nd, 2017
Diah Anggraeni Retnaningrum
Sangat sedikit pengusaha Indonesia yang melakukan upaya ekstra untuk berbuat sesuatu bagi lingkungan dan bukan untuk keuntungan secara ekonomi.
Hutan hujan menghasilkan hingga 40% oksigen bagi bumi, dan merupakan bagian yang amat penting dari ekosistem kita. Upaya Delia untuk mencoba memelihara sebuah taman hutan hujan adalah sebuah inspirasi untuk mendorong yang lain agar menyumbangkan sebagian keuntungan mereka untuk mempertahankan lingkungan kita yang sakral ini.
